Perkembangan Musik Keroncong Langgam di Solo (1950-1991)

  • Noryuliyanti Noryuliyanti Sebelas Maret University
  • Isawati Isawati Sebelas Maret University
  • Nur Fatah Abidin Sebelas Maret Univeristy
Keywords: Keroncong, Langgam, Musik, Solo, Sejarah

Abstract

Keroncong Langgam adalah genre musik yang lahir dan berkembang di Kota Solo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perkembangan, kejayaan, dan kemunduran Keroncong Langgam di Solo. Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian dengan menggunakan sumber primer yaitu rekaman album Keroncong Langgam di Lokananta (1957-1985) dan wawancara pelaku keroncong Langgam yaitu Waldjinah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemunculan Keroncong Langgam berawal dari kolaborasi antara gamelan dan musik keroncong yang mulai terjadi antara tahun 1940 sampai 1960an ditandai lagu Bengawan Solo yang dinyanyikan Gesang. Masa Kejayaan Keroncong Langgam di Solo terjadi pada tahun 1960-1970 yang ditandai dengan peningkatan jumlah orkes keroncong dan rekaman album di Lokananta. Pada tahun 1970an, tercatat 17 album diproduksi oleh Lokananta. Pada tahun 1980an sampai 1991, keroncong Langgam mengalami kemunduran yang disebabkan oleh perkembangan musik alternatif lain. Meskipun demikian Keroncong Langgam tetap hidup sampai saat ini berkat upaya pelaku musik dengan mengadakan festival musik.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Noryuliyanti Noryuliyanti, Sebelas Maret University

History Education Department

Isawati Isawati, Sebelas Maret University

History Education Deparment

References

Narasumber:
Waldjinah (75), Seniman Keroncong. Surakarta
Wartono (65), Ketua HAMKRI Solo, Pengiat dan pengamat keroncong. Surakarta
Sugiyanto, D (50), seniman, pengiat dan, Dosen Karawitan ISI Surakarta. Surakarta
Wasono, A (52), seniman dan pengiat keroncong. Grobogan
Djentot (56), Pimpinan ROS generasi ke V, Pegawai RRI Surakarta. Surakarta.
Surat Kabar:
Suara Merdeka, (1987, 1 Juli). Lahir Keroncong Adipura Untuk Masyarakat.
Suara Merdeka, (1987, 1 Juli). Lomba Keroncong Kreasi Remaja 1987.
Suara Merdeka, (1979, 7 Januari). Si Nama Besar Honor Kecil: Gesang “Bengawan Solo” Tidak Bisa Dirubah; Itu Sejarah, hlm. 6.
Suara Merdeka, (2013, 22 September). Dengarlah Gamelan Dari Surga, hlm 1.
Buku:
Any, A. (2001). Rahasiaku Menciptakan Lagu Merdu. Surakarta: Yayasan Seni Musik Hanjaringrat.
Banoe. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.
Budiman. (1979). Mengenal Keroncong Dari Dekat. Jakarta: Perpustakaan Akademi Musik LPKJ.
Daliman. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Ganap, V.(2011). Krontjong Toegoe. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Harmunah. (1994). Musik Keroncong Sejarah, Gaya dan Perkembangan. Yogyakarta: Pustaka Musik Liturgi.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lisbijanto, H. (2013). Musik Keroncong. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soeharto, Soenardi, A., & Sanupratomo, S. ( 1996). Serba Serbi Keroncong. Jakarta: Musika.
Sutopo, H.B. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret.
Tambajong, J. (1992). Ensiklopedia Musik Jilid I. Jakarta: PT Cipta Api Pustaka.
Van Waesberghe, S. (2016). Estetika Musik. Yogyakarta: Thafa Media.
Akbar, N. (2013). Perkembangan Musik Keroncong di Sukarta Tahun 1920-1970. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Fikri, M.T. (2017). Proospel, Kemunculannya Pada Musik Keroncong di Surakarta. Tesis. Institut Seni Indonesia. Surakarta.
Purwoko. (2010). Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia Setelah Reformasi. Jurnal Ilmu Politik. 1(1).
Sari, D. R. (2015). Perkembangan Musik Keroncong di Surakarta Tahun 1960-1990. Jurnal Pendidikan Sejarah. 3 (2). hlm (139-152).
Sunarti & Triwinarti, W. (2013). The Dynamics of Keroncong Music In Indonesia”, Tawarikh: International Journal for Historical Studies, 5 (1). hlm (91-102).
Sugiyanto, D. (2013). Sumbangan Komponis Gesang Martohartono Terhadap Musik Indonesia. Tesis. Universitas Gajah Mada.
Sukanti. (2002). Pembentukan dan Perkembangan Waldjinah Sebagai Penyanyi Keroncong dan Langgam Jawa. Skripsi. Sekolah Tinggi Seni Indonesia. Surakarta.
Wasono, A. (1999). Langgam Jawa: Faktor-faktor Penyebab dan Wujud Perkembangannya Tahun 1967-1971. Skripsi. Sekolah Tinggi Seni Indonesia. Surakarta.
Published
2021-12-14
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.