Situs Megalitik Tanjung Telang, Kabupaten Lahat: Kajian Bentuk Dan Fungsi.

  • Tama Maysuri Universitas Negeri Yogyakarta
  • Zulkarnain Zulkarnain Universitas Negeri Yogyakarta
  • Miftahuddin Miftahuddin Universitas Negeri Yogyakarta
Keywords: Keywords: Megalithic, Tanjung Telang, Lahat Regency, Form, Function.

Abstract

Abstract

This article is entitled Megalithic site Tanjung Telang, Lahat Regency: Study of Form and Function. This article aims to examine the from and function at the Tanjung Telang megalithic site, Lahat Regency, South Sumatra Province. This article uses the historical research method (historical method). This article uses the following stages: heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The results of the research in this article say that in Lahat Regency there are many thousands of megalithic sites with various unique shapes and different sizes and have a certain meaning for each site found. Lahat Regency has a hilly area and a very fertile area, namely Bukit Selero which was trusted by the people in the past as a reminder that there is still a God above humans so humans must remain humble. Tanjung Telang Village, West Merapi District, Lahat Regency, South Sumatra, Found megalithic cultural relics inthe form of the Tanjung Telang Human Statue, Megalithic Flat Stone and Menhirs. The heritage site in the form of megalithic culture is located with in the environment of West Merapi 2 Junior High School, in the highlands (hills), shrubs, and is located in the community’s coffe garden.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditia, P. M. (2020). Ilmu Sejarah:Metode dan Praktik. JSI Press.

Anggraini, R. M., Rediq, W. I., & Bawono, A. R. (2017). Perkembangan Bentuk dan Fungsi Arca-Arca Leluhur Pada Tiga Pura Di Desa Keramas Blahbatuh Gianyar Suatu Kajian Etnoarkeologi. Humanis, 18(2), 280–385.

Apriandi, Ari, M., & Agustono, R. (2018). PENGEMBANGAN DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BOOKLET BERBASIS SITUS MEGALITIK BATU BERAK LAMPUNG BARAT. SWARNADWIPA: Jurnal Kajian Sejarah, Sosial, Budaya Dan Pembelajarannya., 2(2).

Aprilia, A. (2017). Pesona Situs Megalitik Lahat Jadi Daya Tarik Wisatawan Pencinta Sejarah. Travel.Okezone.Com. https://travel.okezone.com/amp/ 2017/07/08/406/1731681/pesona-situs-megalitik-lahat-jadi-daya-tarik- wisatawan-pencinta-sejarah

Ardianza, Z. E., Sukardi, & Suriadi, A. (2017). Kebudayaan Manusia Prasejarah Di Desa Tanjung Aro Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. KRONIK: Journal of History Education and Historiography, 1(1), 14–22.

Arifin, J., Sukardi, & Nindiati, S, D. (2021). Nilai-Nilai Sejarah dan budaya Ikonografi Megalith di Lahat Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Nasional. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 7(1), 68–76.

Ayu, M. R., Permata, R. R., & Rafianti, L. (2020). Sistem Perlindungan Sumber Daya Budaya Tak Benda di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 29(2), 205–220.

Daliman. (2018). Metode penelitian sejarah. Penerbit Ombak.

Farida, I., Rochmiatun, E., & Kalsum, N. U. (2019). Peran Sungai Musi dalam Perkembangan Peradaban Islam di Palembang: Dari Masa Kesultanan sampai Hindia-Belanda. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 3(1), 50. https://doi.org/10.30829/juspi.v3i1.4079

Firza, F. (2018). Integration of Conflicts Resolution Values in Learning of History: a Case Studi in Kerinci. Yupa: Historical Studies Journal, 2(1), 33–43.

Indriastuti, K. (2015). Pola Hidup Komunitas Megalitik Pasemah. Balai Arkeologi Palembang.

Iriyanto, N., & Rajab, H, U. (2019). Megaltik Dalam Dinamika Kemasyarakatan di Pulau Ternate (Kajian Fungsi dan pada masyarakat pendukungnya). Jurnal Pusaka, 1(1), 34–46.

Irwanto. (2021). 5 Megalit Berbentuk Lumpang dan Lesung Ditemukan di Kebun Kopi Warga Lahat. M.Merdeka.Com. https://m.merdeka.com/peristiwa/5- megalit-berbentuk-lumpang-dan-lesung-ditemukan-di-kebun-kopi-warga- lahat.html

Irwanto, & Sair. (2014). Metodologi dan Historiografi Sejarah. Eja Publisher.

Jati, S. S. P., & Wahyudi, D. Y. (2017). Situs-situs Megalitik di Malang Raya: Kajian Bentuk dan Fungsi. Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 9(1), 116–128.

Kabib Sholeh, dkk. (2019). Nilai-Nilai Situs Bersejarah di Sumatera Selatan Sebagai Penguat Karakter di SMK PGRI Lahat. Jurnal PKM: Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3), 235–245.

Karima, E. M., Basri, W., & Astriani, F. (2021). EDUCATIONAL THEORY APPLICATION IN HISTORY LEARNING. Santhet:(Jurnal Sejarah, Pendidikan, Dan Humaniora), 5(2), 115–124.

Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 154–165.

Nawiyanto, E. (2016). Kesultanan Palembang Darussalam: Sejarah dan Warisan Budayanya. Jember University Press.

Ningsih, L, W. (2021). Menhir: Pengertian, Fungsi dan Lokasi Penemuan. Kompas.Com.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/27/080000179/menhir- pengertian-fungsi-dan-lokasi-penemuan?page=all#page2

Prayitno, D. D., Syarifuddin, S., & Dhita, A. N. (2020). Situs Tinggi Hari Sebagai Objek Wisata Edukasi Di Kabupaten Lahat. Keraton: Journal of History Education and Culture, 2(1).

Putri, R, A., Sukardi, & Sholeh, K. (2020). Nilai-Nilai Sejarah Toponim Wilayah Kabupaten Lahat Sebagi Sumber Pembelajaran Sejarah. Fajar Historia, 4(1), 48–59.

Rahman, M. F. (2022). Pola Sebaran Situs Megalitik Di Dataran Tinggi Pasemah. Universitas Jambi.

Saputro, A, R., Idris, M., & Suryani, I. (2020). Sejarah dan Budaya Palembang Barat sebagai Sumber Buku Saku Sejarah. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 6(1), 6–17.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Penerbit Ombak.

Suantara, W, E, I., & Bawono, A, R. (2016). Perubahan Fungsi Tinggalan Tradisi Megalitik Di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Humanis, 18(2), 86–93.

Sumargono, S. P. (2021). Metodologi Penelitian Sejarah (Penerbit L).

Suryanegara, A. E., & Sachari, A. (2016). Seni Rupa Pasemah: Arah Hadap dan Orientasi Karya Seni Rupa Pasemah. Panggung, 26(4), 375–384.

Suryanegara, A. E., Sachari, A., & Rohidi, T. R. (2016). Pasemah visual arts: Diversity of shapes and posture of statues. International Journal of History and Cultural Studies, 2(2), 38–49.

Suryani, I., & Sandi, W. T. (2019). KONSEP KOSMOLOGI MASYARAKAT PRASEJARAH TANJUNG SIRIH KABUPATEN LAHAT SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 4(1), 76–82.

Tanpa nama. (2014). Arca Manusia Tanjung Telang. Kebudayaan.Kemdikbud.Go.Id. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/arca-manusia-tanjung- telang/

Tanpa nama. (2021). 6 Fakta Menarik Kabupaten Lahat yang Memiliki Peninggalan Megalitikum Terbanyak di Indonesia. Liputan6.Com. https://m.liputan6.com/lifestyle/read/4659488-fakta-menarik-kabupaten- lahat-yang-memiliki-peninggalan-megalitikum-terbanyak-di-indonesia

Triwurjani, R. (2018). Tinggalan Megalitik Di Kawasan Pasemah Sumatera Selatan: Kajian Arkeologi Publik. KALPATARU, 27(1), 61–72.

Wawancara Ainun. (2021). Wawancara Ainun, 16 Oktober 2021.

Wawancara Idriansyah. (2021). Wawancara Idriansyah, 16 Oktober 2021.

Wulandari, S. D., Mudana, I. W., & Maryati, T. (2019). Watu Lawang sebagai Peninggalan Megalithikum di Desa Banyuputih-Wringin-Bondowoso: Kajian tentang Sejarah, Bentuk dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah, 7(2), 2–7.

Yuliati, D. (2007). Kebudayaan Lokal Versus Kebudayaan Global: Hidup atau Mati. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 11(1), 1–10.

Yusliani Noor, & Mansyur. (2015). Menelusuri Jejak-Jejak Masa Lalu Indonesia. Banjarmasin Press.

Zulkanedi, B. (2021). Lumpang Batu Masa Megalitikum Ditemukan di Kebun Lahat. INewsSumsel.Id. https://sumsel.inews.id/amp/berita/lumpang-batu- masa-megalitikum-ditemukan-di-kebun-lahat

Published
2023-06-21
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.