PEMBELAJARAN SEJARAH BERMUATAN LOKAL PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI SUMATERA BARAT
Abstract
Petugas Pendidikan Sekolah Adat ditujukan untuk Sipil, Sekolah School Opleiding voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Serang Banten tahun 1900-1927. Penelitian ini didasarkan pada sistem pemerintahan bahwa Hindia Belanda dalam program yang diarahkan oleh Pemerintah dituntut untuk dapat melakukan tugas-tugas administratif di provinsi tersebut tetapi karena pejabat tinggi yang harus datang dari Belanda ke pemerintah Belanda mendirikan sekolah untuk bertemu pejabat pendidikan pribumi di provinsi ini. Tujuan penulis untuk mempelajari sistem pemerintahan di provinsi dengan elit asli-modern dengan sekolah tradisional sebagai syarat untuk menjadi bupati. Metode yang saya gunakan metode Historical dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: (1) Heuristik, (2) kritik, (3) interpretasi, (4) Historiografi. Sedangkan teknik yang digunakan untuk memperoleh data melalui penelitian pustaka dengan mempelajari dan menganalisis berbagai buku sumber, surat kabar, wawancara dan materi arsip terkait dengan masalah yang dibahas. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tujuan administrasi rekrutmen di Banten hanya untuk mendapatkan pegawai pribumi yang sangat murah dan pemerintah Belanda menganggap peran penting birokrasi elit politik pribumi asli adalah perantara antara pemerintah dan masyarakat dengan menggunakan otoritas tradisionalnya. Maka pemerintah Belanda mendirikan sekolah untuk menjadi petugas administrasi di sekolah bernama Banten OSVIA. Setelah pendirian sekolah di Serang Banten OSVIA pemerintahan tradisional dengan silsilah raja digantikan oleh sistem modern yang berkembang biak tidak menjadi syarat utama untuk menjadi gubernur, tetapi pendidikan harus diberikan kepada bupati, di mana standar minimum lulusan pendidikan OSVIA dan mampu berbahasa Belanda. Dengan demikian penulis dapat memberikan pelajaran kepada masyarakat dan rekan-rekan siswa dengan judul skripsi sehingga saya dapat belajar pemerintahan transisi akan menjadi tradisional-modern di Banten setelah kedatangan Belanda