Polemik Salakanagara: Meninjau Kebenaran Bukti Historis Salakanagara dalam Pentas Sejarah Kuno di Indonesia
Abstract
This study aims to analyze historical evidence and the views of the Banten people towards the existence of the Salakanagara Hindu kingdom. The research method used is a historical method covering 4 stages, namely heuristics, verification, interpretation, and historiography which is supported by a correspondence theory framework to explore the historical truth of Salakanagara based on the support of objective facts in the form of written sources and archaeological remains. The results of this study indicate that (1) the historical facts of Salakanagara are not supported by strong primary historical sources such as findings of inscriptions, archaeological remains, literary works, and contemporary foreign chronicles. (2) The historical facts of the new Salakanagara are based on the Wangsakerta manuscript whose validity is still widely doubted, then myths and legends, in which the three incidentally are secondary historical sources. (3) The majority of Bantenese people believe that Salakanagara was once founded, but this view arises from attribution to historical sources which are less valid and relevant. Therefore, Salakanagara's studies are still limited to historical hypotheses, because they are only supported by the truth from secondary historical sources. However, it also does not rule out the possibility that stronger primary historical sources are found in its development so that the historical facts of Salakanagara can be legally recognized.
Downloads
References
Abbas, I. (2016). Ketika Sejarah Digugat? (Mengapa Sering Terjadi Kontroversi Dalam Sejarah). Jurnal Penelitian Humano, 7(2).
Abdurrahman, D. (2011). Metode Penelitian Sejarah. Logos Wacana Ilmu.
Adham, D. (1981). Terjemah Kitab Salasilah Kutai. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Adhyatman, S. (1983). Notes on Early Olive Green Wares Found in Indonesia. Himpunan Keramik Indonesia.
Ahmad, T. A. (2007). Yang Kontemporer Yang Kontroversial. Majalah Sapiens.
Ahmad, T. A. (2016). Sejarah Kontroversial di Indonesia Perspektif Pendidikan. Pustaka Obor.
Aizid, R. (2014). Menguak Kontroversi-Kontroversi Sejarah Indonesia. Saufa.
Ali, M. (2007). Mantan Kiai NU Menggugat Tahlilan, Istighosahan, dan Ziarah Para Wali. Laa Tasyuk.
Ali, M., Permana, R., & Supriyatna. (2018). Sejarah Kota Tangerang Dari Masa Nirleka, Masa Kolonial, Orde Lama, hingga Orde Baru. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang.
Alnoza, M., & Munandar, A. A. (2021). Upaya Pemberian Makna Pada Prasasti Berbentuk Stambha Dari Jawa Tengah (Abad IX-X Masehi). Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 11(1).
Arrazaq, N. R., & Rochmat, S. (2020). Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno Abad IX-X M: Kajian Berdasarkan Prasasti dan Relief. Jurnal Patrawidya, 21(2).
Ashadi. (2017). Kontroversi Walisongo Tanggapan Kritis Atas Tulisan Mangaradja Onggang Parlindungan: Tuanku Rao Melalui Bukti-Bukti Arsitektural. Penerbit Arsitektur UMJ Press.
Ayatrohaedi. (1997). Banten Sebelum Islam. In Banten Kota Pelabuhan Jalan Sutra Kumpulan Makalah Diskusi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ayatrohaedi, & Atja. (1991). Pustaka Rajya-Rajya I Bhumi Nusantara Suntingan Naskah dan Terjemahannya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Azra, A. (2002). Jaringan Global dan Lokal Islam Nusantara. Mizan.
Azra, A. (2013). Jaringan Ulama Timur Tengah & Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII Akar Pembaruan Islam di Indonesia. Prenada Media Group.
Bagus, A. A. G. (2014). Keramik Situs So Langgodu, Dompu: Indikasi Pemukiman Masa Lalu. Forum Arkeologi, 27(2).
Barikli, A. (2012). Konsep Habis Gelap Terbitlah Terang Menurut Islam (Refleksi Pendidikan Bagi Kaum Perempuan). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Binangkit, L. I. (2021). Ritual Mandi di Kolam Keramat Cihunjuran Desa Cikoneng, Pandeglang, Banten (Studi Tradisi dan Pengaruhnya Bagi Masyarakat). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Boechari. (1988). Kumpulan Makalah Panel Diskusi Naskah Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara.
Boedihartono, Sutarto, A., Triguna, Y., & Indriyanto. (2007). Sejarah Kebudayaan Indonesia. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Cahyono, D., & Gunadi. (2007). Kajian Arkeologi Sejarah Kerajaan Kutai Martapura. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Conceicao Do, C. D. (2014). Kepentingan Australia Dalam Mendukung Kemerdekaan Timor Leste. Universitas Muhammadiyah Malang.
Dake, A. C. A. (2006). Berkas-Berkas Sukarno 1965-1967: Kronologi Suatu Keruntuhan (Syamsulrizal, Ed.). Aksara Karunia.
Dascal, M., & Chang, H. (2007). Traditions of Controversy. John Benjamins Publishing Company.
David, M. (2018). The Correspondence Theory of Truth. In The Oxford Handbook of Truth. Oxford University Press.
Djarot, E. (2007). Misteri Supersemar. Mediakita.
Ekadjati, E. S. (2004). Sejarah Kabupaten Tangerang. Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Ekadjati, E. S. (2017a). Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta. Dunia Pustaka Jaya.
Ekadjati, E. S. (2017b). Sekitar Naskah Pangeran Wangsakerta. In Polemik Naskah Wangsakerta. Pustaka Jaya.
Eriawati, Y. (2014). Keramik Cina Dinasti Tang Abad IX Masehi Dari Situs Liangan, Temanggung, Jawa Tengah. In Liangan Mozaik Perdaban Mataram Kuno di Lereng Sindoro. Kepel Press.
Fadhlan, M., & Intan, S. (2002). Geologi Situs Kosala, Kabupaten Lebak, Provinsi Jawa Barat. Kalpataru: Majalah Arkeologi.
Fajar, S. (2017). Tangan-Tangan Barat di Timor Timur: Keterlibatan Portugal, Australia, dan Amerika Serikat Dalam Masalah Timor Timur Dari Indonesia Tahun 1976-1999. Universitas Pendidikan Indonesia.
Firza. (2017). The Important Role of Local Wisdom in Chacter Education.
Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. UI Press.
Groeneveldt, W. P. (2018). Nusantara Dalam Cacatan Tionghoa. Komunitas Bambu.
Gungwu, W. (2007). The Nanhai Trade: A Study of the Early History of Chinese Trade in the South China Sea. Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 31(2).
Guy, J. (2001). The Belitung (Tang) Cargo and Early Asian Ceramic Trade. Transactions of the Oriental Ceramic Society, 66.
Hardani, K. (2010). Rajya-Rajya Ing Jawa Madhya, Raja-Raja Mataram Kuno Abad 9-10 Masehi: Perbandingan Antara Naskah Pustaka Rajya-Rajya I Bhumi Nusantara dengan Prasasti Wanua Tengah III. JBA: Jurnal Berkala Arkeologi, 30(1).
Hartatik, E. S. (2016). Perkembangan Jalan Raya di Pantai Utara Jawa Tengah Sejak Mataram Islam Hingga Pemerintahan Daendels. Paramita: Historical Studies Journal, 26(2).
Hartono, Y., & Huda, K. (2020). Sejarah Kontroversial G-30-S/PKI: Kontruksi Materi dan Praksis Pembelajaran. UNIPMA Press.
Herawati, Y. (2019). Cerita Rakyat “Aji Batara Agung Dewa Sakti” dan “Putri Karang Melenu” Dari Kutai Kartanegara (Kajian Motif Indeks Thompson). Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 8(1).
Husda, H. (2019). Rekonstruksi Sejarah Kebangkitan Nasional. Jurnal Adabiya, 21(2).
Hutagalung, B. R. (2010). Serangan Umum 1 Maret 1949. LKiS.
Indarti, N. (2020). Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Relasinya dengan Teori Kebenaran Dalam Perspektif Tafaqquh fi Ad Diin. Jurnal Al Makrifat, 5(1).
Kartodirdjo, S. (2017). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Penelitian Sejarah. Ombak.
Kielstra, E. B. (1917). De Sultans van Cheribon. In De Indische Archipel. De Erven F. Bohr.
Kochhar, S. K. (2008). Teaching of History (A. Nusantara, Ed.). Gramedia Widia Sarana.
Korom, P. (2015). Elites: History of the Concept. In J. D. Wright (Ed.), The International Encyclopedia of Social and Behavioral Sciences. Elsevier.
Krom, M. N. (1931). Hindoe Javanansche Geschiedenis. W. van Hoeve.
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Bentang Pustaka.
Kusuma, T. A. B. N. S., & Damai, A. H. (2019). Perkembangan Kebudayaan Austronesia di Kawasan Asia Tenggara dan Sekitarnya. Naditira Widya, 13(2).
Latifundia, E. (2016). Mengeramatkan Sumber Air Dalam Masyarakat Kuningan: Religi Masa Lalu Hingga Kini. Purbawidya: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 5(1).
Lubis, N. H. (2002). Kontroversi Tentang Naskah Wangsakerta. Humaniora, 14.
Lubis, N. H., Ali, M., Saringendyanti, E., Falah, M., & Suwardi, B. (2014). Sejarah Banten Membangun Tradisi dan Peradaban. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten.
Mahendra, A., Dzakiruddin, M., & Rusadi, E. Y. (2022). Kemerdekaan Timor Portugis Sebagai The New World Order Portugal. Al Ma’arief: Jurnal Pendidikan Sosial Dan Budaya, 4(1).
Marihandono, D. (2008). Medekonstruksi Mitos Pembangunan Jalan Raya Cadas Pangeran 1808: Komparasi Sejarah dan Tradisi Lisan.
Maulana, R. (1997). Ikonografi Hindu. Universitas Indonesia.
Maulana, W. I. (2022). Konsep Moderasi Beragama Walisongo: Telaah Atas Buku Atlas Walisongo Karya Agus Sunyoto. Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Maziyah, S. (2016). Fungsi Kain Impor di Jawa Pada Abad 9-15 Berdasar Sumber Arkeologis. International Conference Southeast Asia Maritime World.
Muhammad, A. M. (2017). Sejarah Agama Buddha: Penyebaran Buddhisme di Kepulauan Nusantara (Abad ke 2-10 M). Universitas Negeri Jakarta.
Muhammad, A. N. S., & Pamungkas, Y. H. (2016). Kajian Arsitektur dan Fungsi Candi Kendalisada di Situs Gunung Penanggungan. Avatara: Jurnal Pendidikan Sejarah, 4(3).
Munandar, A. A. (2011). Bangunan Suci Sunda Kuna. Wedatama Widya Sastra.
Munandar, A. A. (2012). Kerajaan Salakanegara Berdasarkan Data yang Tersedia. Al Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 10(1).
Munandar, A. A. (2019). Kalpalata: Data dan Interpretasi Arkeologi. Wedatama Widya Sastra.
Murdihastomo, A. (2020). Penggambaran Ornamen Ular Pada Arca Ganesha Koleksi Museum Candi Prambanan, Yogyakarta. Berkala Arkeologi, 40(1).
Nordholt, H. S., Purwanto, B., & Saptari, R. (2008). Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Yayasan Obor Indonesia- KITLV.
Nurmiainen, J. (2006). Northern European Elites In Historical Perspectives. Scandinavian Journal of History, 30(3–4).
O’Connor, D. J. (2021). The Correspondence Theory of Truth. Routledge.
Pambudi, A. (2006). Supersemar Palsu: Kesaksian Tiga Jenderal. Medi Pressindo.
Perdana, N. G. (2020). Mendobrak Dominasi Sejarah: Upaya Laboratorium Banten Girang (LBG) Dalam Mengenalkan Kembali Sejarah Pra Islam dan Tinggalannya di Banten. Umbara: Indonesian Journal of Anthropology, 5(2).
Poerbatjaraka. (1957). Kepustakaan Jawa. Djambatan.
Pradipta, M., & Herwindo, R. P. (2017). Ciri Budaya Megalitik Pada Arsitektur Candi di Pulau Jawa (Dari Masa Klasik Tua, Klasik Tengah, dan Klasik Muda). Jurnal RISA (Riset Arsitektur), 1(3).
Pranoto, S. W. (2010). Teori & Metodologi Sejarah. Graha Ilmu.
Prasetyo, B. (2006). Austronesian Prehistory From the Perspective of Comparative Megalithic. In Austronesian Diaspora and the Ethnogeneses of People in Indonesian Archipelago. LIPI Press.
Purwanto, B. (2004). Sejarawan Akademik dan Disorientasi Historiografi: Sebuah Otokritik. Universitas Gadjah Mada.
Purwanto, B. (2009). Sejarah, Kurikulum dan Pembelajaran Kontroversial: Sebuah Catatan Diskusi. Seminar Nasional Pembelajaran Sejarah Kontroversial: Problem Dan Solusi.
Rahmawati, & Andika, H. (2021). Keagungan Raja Purnawarman Dalam Legenda Kerajaan Tarumanegara di Kampung Muara. Riksa Bahasa XV.
Ricklefs, M. C. (2008). A History of Modern Indonesia Since c. 1200 (4th Editio). Macmillan.
Said, N. (2014). Politik Etis Kepahlawanan RA Kartini: Menguak Spiritualisme Kartini yang Digelapkan. Palastren: Jurnal Studi Gender, 7(2).
Said, S. H. (2018). Gestapu 65 : PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto. Mizan.
Saimima, J. R. (2014). Membumikan Sejarah Sosial. Jurnal Seuneubok Lada, 1(1).
Sari, A. P., Arifin, S., & Rijal, S. (2017). Analisis Cerita Rakyat Kutai Aji Batara Agung Dewa Sakti Ditinjau Dari Fungsi Aspek Mitos Dalam Masyarakatnya. Jurnal Ilmu Budaya, 1(4).
Sarip, M. (2020). Kajian Etimologis Kerajaan (Kutai) Martapura di Muara Kauman, Kalimantan Timur. Yupa: Historical Studies Journal, 4(2).
Sedyawati, E. (1994). Pengarcaan Gaṇeśa Masa Kaḍiri dan Sin̦hasāri: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian. LIPI.
Septianingsih, S., Joebagio, H., & S., S. (2014). Model Pembelajaran Sejarah Berbasis Isu-Isu Kontroversial Untuk Meningkatkan Berpikir Historis Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto). Journal of History Education Research, 15(2).
Sulasman. (2014). Metodologi Penelitian Sejarah. Pustaka Setia.
Sunyoto, A. (2011). Walisongo: Rekonstruksi Sejarah yang Disingkirkan. Transpustaka.
Sunyoto, A. (2017). Atlas Walisongo Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah. Pustaka IIMaN.
Suparno, B. A. (2012). Reformasi & Jatuhnya Soeharto. Kompas.
Syamsuri. (2021). Konstitusi Peralihan Kekuasaan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martapura (Studi Perpindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia). Madika: Jurnal Ilmu Politik Dan Governance, 1(2).
Tim Lembaga Analisis Informasi (LAI). (2007). Kontroversi Supersemar : Dalam Transisi Kekuasaan Soekarno-Soeharto. Media Pressindo.
Tim Peneliti. (2021). Fasilitasi Lanjutan Kerajaan Kutai Mulawarman Ing Martadipura. Jurnal Gerbang Etam Balitbangda, 15(2).
Tim Penulisan Sejarah Indonesia. (2010). Sejarah Nasional Indonesia (Zaman Kuno). Balai Pustaka.
Titasari, C. P. (2017). Latar Belakang Konsep Bangunan Candi Wringinbranjang di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Tobing, L. (2014). Faktor-Faktor Lepasnya Timor Timur Dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (Nkri) Tahun 1999.
Toer, P. A. (2005). Jalan Raya Pos, Jalan Daendels. Lentera Dipantara.
Vainker, S. J. (1991). Chinese Pottery and Porcelain: From Prehistory to the Present. British Museum Press.
Wasino, & Hartatik, E. S. (2018). Metode Penelitian Sejarah Dari Riset Hingga Penulisan. Magnum Pustaka Utama.
Widayat, A., & Suwardi. (2005). Sejarah Sastra Jawa. Universitas Negeri Yogyakarta.
Widyastuti, E. (2013). Penguasaan Kerajaan Tarumanegara Terhadap Kawasan Hulu Cisadane. Purbawidya: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 2(2).
Yatmin, & Siswanto, T. B. (2017). Cerita Rakyat Seputar Sri Sanggramawijaya Dharmaprasadottunggadewi (Dewi Kilisuci). Media Prestasi, 17(1).
Zoetmulder, P. J. (1994). Kalangwan: Sastra Jawa kuno Selayang Pandang. Djambatan.