Abdul Haris Nasution's Contributions to Indonesian Military and Politics: 1955-1959
Keywords:
Abdul Haris Nasution, Indonesian Military, Politics
Abstract
This article is a historical study that discusses Abdul Haris Nasution from a political perspective. This research explores Abdul Haris Nasution's career journey and his contributions to the Indonesian military and politics from 1955 to 1959. This study uses historical methods with steps, namely heuristic, verification, interpretation, and historiography. The historical sources used are primary sources, including the Chiefs Staff of mandate in the Republic of Indonesia, Instructions of the Central Warlord, The Mimbar Indonesia, and Nasution's writing books. Secondary sources from the results of previous research, which became the basis of Nasution's thought on the military and politics, such as Abdul Haris Nasution's role in the "Bandung Lautan Api" incident in 1945–1946 and Abdul Haris Nasution's role in the liberation of West Irian, 1957–1962. The results of this research show that Nasution's career in the military field was very bright, starting with joining the Reserve Officers Corps (CORO). On October 17, 1952, Nasution resigned from the Chief of Staff of the Army (KSAD) position and returned to active service in the military in 1955. Nasution contributed to the military field in 1955–1959 to formulate ideal civil-military relations in Indonesia and the "middle way" army concept. Nasution's contribution to the political field in 1955–1959 re-implemented the 1945 Constitution. Nasution encouraged President Soekarno to issue a presidential decree as the beginning of guided democracy.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Sejarah. Ar-Ruzz Media.
Affan, Akbar; Sihabudin, Muhammad; Riko, Elvan; Rivan, P. (2023). Perkembangan Demokrasi di Indonesia. ADVANCES, 1(5), 627–635.
Anwar. (n.d.). Dwi Fungsi ABRI : Melacak Sejarah Keterlibatan ABRI dalam Kehidupan Sosial Politik dan Perekonomian Indonesia.
Arta, K. S. (2020). Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Tercapainya Pemilihan Umum I Pada Tahun 1955 di Indonesia. Jurnal Widya Citra, 1(2), 69–85.
Cribb, R. (2001). Military strategy in the Indonesian Revolution Nasution’s Total People’s War in the Theory and practice. WAR & SOCIETY, 19(2), 143–154. https://doi.org/10.1179/war.2001.19.2.143
Crouch, H. (1986). Militer & Politic in Indonesian. Pustaka Sinar Harapan.
David, S. & C. D. (2013). Perkembangan Hubungan Militer dan Sipil di Indonesia. Global and Policy Journal of International, 1(1).
Dimas, Z. & M. S. (2021). Keterlibatan Militer dalam Politik Pemerintahan di Indonesia Tahun 1958-1998. HISTORIA, 9(1), 23–34. https://doi.org/10.24127/hj.v9i1.3000. https://doi.org/10.24127/hj.v9i1.3000
Duta Masyarakat. (1958). Kemungkinan Kudeta Militer Angkatan Darat.
Fatturahman, E., Sugiri, A., & Pribadi, Y. (2018). Jendral A.H Nasution dalam Peristiwa 17 Oktober 1952. Tsaqofah, 16(224–256). https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v16i2.3159
Firdaus, M. I. (2021). Kudeta Myanmar dalam Perspektif Hukum Internasional. Dialektika Hukum, 3(1).
Fitria, Qutrul Nada; Hasanah, Uswatun; Siti, M. T. (2023). Perjalanan Demokrasi di Indonesia. CIVILIA, 3(1), 1–11.
Gili, Argenti & Dini, I. (2017). Pemikiran Politik Soekarno Tentang Demokrasi Terpimpin. Jurnal Politicon, 2(2), 14–28.
Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Universitas Indonesia Press.
Haikal, A. F. (2019). Politik Identitas Islam dan Pengaruhnya Terhadap Demokrasi di Indonesia. Jurnal Pemikiran Politik Islam, 2(2). https://doi.org/10.21043/politea.v2i2.5953
Harian Merdeka. (1952, November).
Himawan, I. (2016). Demokrasi Terpimpin Sebuah Konsepsi Pemikiran Soekarno. SOSIOLOGI: Jurnal Sosial Dan Budaya, 18(1), 53–62. https://doi.org/10.23960/sosiologi.v18i1.72
Howard, M. (1991). Clausewitz, Mahaguru Strategi Perang Modern. Graffiti.
Ilmar, A. (2018). Demokrasi Terpimpin dalam Pemikiran dan Praktik Politik. Jurnal Polinter, 4(1), 21–36. https://doi.org/10.52447/polinter.v4i1.1276
Indriyani, N & Purnomo, B. (2023). Transformasi Politik ke Jalur Dakwah: Studi Analitis Poliitik Masyumi tahun 1960-1967. Diakronika, 23(1), 44–67. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol23-iss1/311
Irma, S. A. K. (2022). Analisis Nilai-Nilai Karakter Abdul Haris Nasution Sebagai Sumber Belajar Sejarah. HISTORIA, 10(1), 11–122. https://doi.org/10.24127/hj.v10i1.4567
Johan Setiawan, Wahyu Ida Permatasari, D. K. (2018). Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal Tahun 1950-1959. HISTORIA, 6(2), 365–378. https://doi.org/10.24127/hj.v6i2.1250
Lev, S. D. (2009). The Transition to Guided Democracy: Indonesian Politics, 1957-1959. Equinox Publishing.
Luluq, Istiqomah; Susanto, Henry; Rinaldo, P. (2021). Orientasi Bernegara Republik Indonesia Periode 1959-1965. Jornal of Social Sciense Education, 2(2), 65–72. https://doi.org/10.23960/JIPS/v2i2.65-72
Ma’arif, S. (1985). Studi Percaturan dalam Konstituante, Islam, dan Masalah Kenegaraan. LP3ES.
Makruf, A. (2019). Peranan Abdul Haris Nasution dalam Peristiwa Bandung Lautan Api. Universitas Siliwangi.
Mcelhatton, E. (2008). Guerrilla Warfare and the Indonesia Strategic Psyche. In smallwasjournall (Vol. 42, Issue 4).
Muhaimin, Y. (1982). Perkembangan Militer Dalam Politik di Indonesia 1945 –1966. Gadjah Mada University Press.
Mukti, D. (2020). Memulihkan Komunikasi: Belajar Dari Jatuh bangunnya Kabinet Pada Masa Demokrasi Parlementer. TATHWIR, 1(1), 33–45.
Nasution. (2018). The Process of Indonesian Nation State Formation, 1901-1998. Paramitha: Historical Studies Journal, 28(2), 198–213.
Nasution, A. . (1983). Memenuhi Panggilan Tugas Jilid II: Kenangan Masa Gerilya. Gunung Agung.
Nasution, A. . (1984a). Memenuhi Panggilan Tugas Jilid IV: Masa Pancaroba Kedua. Gunung Agung.
Nasution, A. H. (1982). Memenuhi Panggilan Tugas Jilid I: Kenangan Masa Muda. Gunung Agung.
Nasution, A. H. (1984b). Memenuhi Panggilan Tugas Jilid III: Masa Pancaroba Pertama. Gunung Agung.
Nurhikmi, Dewi; Thohir, A. S. (2020). Peran Abdul Haris Nasution dalam Pembebasan Irian Barat 1957-1962. Historia Madania, 4(1), 177–199. https://doi.org/10.15575/hm.v4i1.9194
Nurkhasanah, L. (2013). Keterlibatan Militer dalam Kancah Politik di Indonesia. Jurnal Tapis, 9(1), 31–45.
PDAT. (1998). Jenderal Tanpa Pasukan-Politisi Tanpa Partai: Perjalanan Hidup AH Nasution. PDAT.
Perlmutter, A. (2000). Militer dan Politik. PT Grafindo Persada.
Pidato Soekarno dalam sidang Konstituante. (1959). Mimbar Indonesia.
Putro, W. S. (2018). Konferensi Inter-Indonesia Tahun 1949: Wujud Konsensus Nasional antara Republik Indonesia dengan BFO. Citra Lekha, 3(1), 34–42. https://doi.org/10.14710/jscl.v3i1.17341
Rinardi, H. (2017). Proklamasi 17 Agustus 1945: Revolusi Politik Bangsa Indonesia. Citra Lekha, 2(2), 143–150. https://doi.org/10.14710/jscl.v2i2.16170
Said, S. (2006). Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak. Pustaka Sinar Harapan.
Salahudin, Prakaya & Amin, D. (2021). Demokrasi dan Sistem Kepartaian di Indonesia. At-Tanwir Law Review, 1(1), 74–95.
Silitonga, S. (2021). Indonesia 1945-2020: Demokrasi dan Civil Society. Jurnal Sosial Dan Sains, 7(1), 662–668. https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v1i7.151
Sundhaussen, U. (n.d.). Politik Militer Indonesia 1945-1967: Menuju Dwifungsi ABRI. LP3ES.
Supriyatmono, H. (1994a). Nasution, Dwi Fungsi ABRI dan Kontribusi ke Arah Refromasi Politik. UNS Press dan Yayasan Pustaka Nusatama.
Supriyatmono, H. (1994b). Nasution, Dwi Fungsi ABRI dan Kontribusi ke Arah Refromasi Politik. UNS Press dan Yayasan Pustaka Nusatama.
Suwignyo, A., & Yuliantri, R. D. A. (2023). An Analysis of The Discursive Gap in the Ideas and Practice of Musyawarah Mufakat in the Indonesian Nation-State Formation, 1900-1980s. Paramita: Historical Studies Journal, 33(1), 1–16. https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.41514
Turner, B. (2005). Nasution: Total People’s Resistance and Organicist Thingking in Indonesia. Swinburne University.
Wasino & Hartatik, S. (2018). Metode Penelitian Sejarah: Dari Riset hingga Penulisan. Magnum Pustaka Utama.
Affan, Akbar; Sihabudin, Muhammad; Riko, Elvan; Rivan, P. (2023). Perkembangan Demokrasi di Indonesia. ADVANCES, 1(5), 627–635.
Anwar. (n.d.). Dwi Fungsi ABRI : Melacak Sejarah Keterlibatan ABRI dalam Kehidupan Sosial Politik dan Perekonomian Indonesia.
Arta, K. S. (2020). Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Tercapainya Pemilihan Umum I Pada Tahun 1955 di Indonesia. Jurnal Widya Citra, 1(2), 69–85.
Cribb, R. (2001). Military strategy in the Indonesian Revolution Nasution’s Total People’s War in the Theory and practice. WAR & SOCIETY, 19(2), 143–154. https://doi.org/10.1179/war.2001.19.2.143
Crouch, H. (1986). Militer & Politic in Indonesian. Pustaka Sinar Harapan.
David, S. & C. D. (2013). Perkembangan Hubungan Militer dan Sipil di Indonesia. Global and Policy Journal of International, 1(1).
Dimas, Z. & M. S. (2021). Keterlibatan Militer dalam Politik Pemerintahan di Indonesia Tahun 1958-1998. HISTORIA, 9(1), 23–34. https://doi.org/10.24127/hj.v9i1.3000. https://doi.org/10.24127/hj.v9i1.3000
Duta Masyarakat. (1958). Kemungkinan Kudeta Militer Angkatan Darat.
Fatturahman, E., Sugiri, A., & Pribadi, Y. (2018). Jendral A.H Nasution dalam Peristiwa 17 Oktober 1952. Tsaqofah, 16(224–256). https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v16i2.3159
Firdaus, M. I. (2021). Kudeta Myanmar dalam Perspektif Hukum Internasional. Dialektika Hukum, 3(1).
Fitria, Qutrul Nada; Hasanah, Uswatun; Siti, M. T. (2023). Perjalanan Demokrasi di Indonesia. CIVILIA, 3(1), 1–11.
Gili, Argenti & Dini, I. (2017). Pemikiran Politik Soekarno Tentang Demokrasi Terpimpin. Jurnal Politicon, 2(2), 14–28.
Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Universitas Indonesia Press.
Haikal, A. F. (2019). Politik Identitas Islam dan Pengaruhnya Terhadap Demokrasi di Indonesia. Jurnal Pemikiran Politik Islam, 2(2). https://doi.org/10.21043/politea.v2i2.5953
Harian Merdeka. (1952, November).
Himawan, I. (2016). Demokrasi Terpimpin Sebuah Konsepsi Pemikiran Soekarno. SOSIOLOGI: Jurnal Sosial Dan Budaya, 18(1), 53–62. https://doi.org/10.23960/sosiologi.v18i1.72
Howard, M. (1991). Clausewitz, Mahaguru Strategi Perang Modern. Graffiti.
Ilmar, A. (2018). Demokrasi Terpimpin dalam Pemikiran dan Praktik Politik. Jurnal Polinter, 4(1), 21–36. https://doi.org/10.52447/polinter.v4i1.1276
Indriyani, N & Purnomo, B. (2023). Transformasi Politik ke Jalur Dakwah: Studi Analitis Poliitik Masyumi tahun 1960-1967. Diakronika, 23(1), 44–67. https://doi.org/10.24036/diakronika/vol23-iss1/311
Irma, S. A. K. (2022). Analisis Nilai-Nilai Karakter Abdul Haris Nasution Sebagai Sumber Belajar Sejarah. HISTORIA, 10(1), 11–122. https://doi.org/10.24127/hj.v10i1.4567
Johan Setiawan, Wahyu Ida Permatasari, D. K. (2018). Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal Tahun 1950-1959. HISTORIA, 6(2), 365–378. https://doi.org/10.24127/hj.v6i2.1250
Lev, S. D. (2009). The Transition to Guided Democracy: Indonesian Politics, 1957-1959. Equinox Publishing.
Luluq, Istiqomah; Susanto, Henry; Rinaldo, P. (2021). Orientasi Bernegara Republik Indonesia Periode 1959-1965. Jornal of Social Sciense Education, 2(2), 65–72. https://doi.org/10.23960/JIPS/v2i2.65-72
Ma’arif, S. (1985). Studi Percaturan dalam Konstituante, Islam, dan Masalah Kenegaraan. LP3ES.
Makruf, A. (2019). Peranan Abdul Haris Nasution dalam Peristiwa Bandung Lautan Api. Universitas Siliwangi.
Mcelhatton, E. (2008). Guerrilla Warfare and the Indonesia Strategic Psyche. In smallwasjournall (Vol. 42, Issue 4).
Muhaimin, Y. (1982). Perkembangan Militer Dalam Politik di Indonesia 1945 –1966. Gadjah Mada University Press.
Mukti, D. (2020). Memulihkan Komunikasi: Belajar Dari Jatuh bangunnya Kabinet Pada Masa Demokrasi Parlementer. TATHWIR, 1(1), 33–45.
Nasution. (2018). The Process of Indonesian Nation State Formation, 1901-1998. Paramitha: Historical Studies Journal, 28(2), 198–213.
Nasution, A. . (1983). Memenuhi Panggilan Tugas Jilid II: Kenangan Masa Gerilya. Gunung Agung.
Nasution, A. . (1984a). Memenuhi Panggilan Tugas Jilid IV: Masa Pancaroba Kedua. Gunung Agung.
Nasution, A. H. (1982). Memenuhi Panggilan Tugas Jilid I: Kenangan Masa Muda. Gunung Agung.
Nasution, A. H. (1984b). Memenuhi Panggilan Tugas Jilid III: Masa Pancaroba Pertama. Gunung Agung.
Nurhikmi, Dewi; Thohir, A. S. (2020). Peran Abdul Haris Nasution dalam Pembebasan Irian Barat 1957-1962. Historia Madania, 4(1), 177–199. https://doi.org/10.15575/hm.v4i1.9194
Nurkhasanah, L. (2013). Keterlibatan Militer dalam Kancah Politik di Indonesia. Jurnal Tapis, 9(1), 31–45.
PDAT. (1998). Jenderal Tanpa Pasukan-Politisi Tanpa Partai: Perjalanan Hidup AH Nasution. PDAT.
Perlmutter, A. (2000). Militer dan Politik. PT Grafindo Persada.
Pidato Soekarno dalam sidang Konstituante. (1959). Mimbar Indonesia.
Putro, W. S. (2018). Konferensi Inter-Indonesia Tahun 1949: Wujud Konsensus Nasional antara Republik Indonesia dengan BFO. Citra Lekha, 3(1), 34–42. https://doi.org/10.14710/jscl.v3i1.17341
Rinardi, H. (2017). Proklamasi 17 Agustus 1945: Revolusi Politik Bangsa Indonesia. Citra Lekha, 2(2), 143–150. https://doi.org/10.14710/jscl.v2i2.16170
Said, S. (2006). Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak. Pustaka Sinar Harapan.
Salahudin, Prakaya & Amin, D. (2021). Demokrasi dan Sistem Kepartaian di Indonesia. At-Tanwir Law Review, 1(1), 74–95.
Silitonga, S. (2021). Indonesia 1945-2020: Demokrasi dan Civil Society. Jurnal Sosial Dan Sains, 7(1), 662–668. https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v1i7.151
Sundhaussen, U. (n.d.). Politik Militer Indonesia 1945-1967: Menuju Dwifungsi ABRI. LP3ES.
Supriyatmono, H. (1994a). Nasution, Dwi Fungsi ABRI dan Kontribusi ke Arah Refromasi Politik. UNS Press dan Yayasan Pustaka Nusatama.
Supriyatmono, H. (1994b). Nasution, Dwi Fungsi ABRI dan Kontribusi ke Arah Refromasi Politik. UNS Press dan Yayasan Pustaka Nusatama.
Suwignyo, A., & Yuliantri, R. D. A. (2023). An Analysis of The Discursive Gap in the Ideas and Practice of Musyawarah Mufakat in the Indonesian Nation-State Formation, 1900-1980s. Paramita: Historical Studies Journal, 33(1), 1–16. https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.41514
Turner, B. (2005). Nasution: Total People’s Resistance and Organicist Thingking in Indonesia. Swinburne University.
Wasino & Hartatik, S. (2018). Metode Penelitian Sejarah: Dari Riset hingga Penulisan. Magnum Pustaka Utama.
